Dilema akan bensin Premium dengan mesin berkompresi tinggi

oke masbRO
selamat tengah malam
udah 2 hari gak posting neh…..gara2 lupa password #akibat keseringan autologin

oke masbRO…
neh jujur aja, di bulan ini agak banyak pengeluaran tak terduga sehingga terjadi “penurunan di kubikasi” di dompet, yang akhirnya menjadi membuat saya harus mulai menata ulang pengeluaran saya, dan menjadi mancing “hemat beib” mania,
mulai dari ganti diterjen dari merek attack jadi sabun colek,
ganti rokok sampoerna mild ke tali jagad
bahkan sms dari HP saya alihkan jadi sms gratis via online….

nah saya mulai berpikir, kayaknya enggak adil kalo si MX gak ikut berpartisipasi dalam progeam hemat 100 hari saya 👿 , yang biasanya dia makan enak alias bensin merah alias pertamax plus bakal saya infus pake bensin premium

nah tapi kayaknya, buat menginfus si MX yang berkompresi tinggi (10.9 : 1 ) dengan premium, tidak se-sreg saat saya ngisi bensin premium ke si supra yang berkompresi tidak terlalu tinggi,
karena saya sendiri sudah pernah mengetes, bagaimana performa mesin MX dengan menggunakan premium, pertamax, sama pertamax plus,
apalagi dengan efek knocking yang terjadi pada mesin motor berkompresi tinggi yang di jejali dengan bahan bakar beroktan rendah,
nah tapi dari pengalaman, saya sering sekali melihat orang yang mengendarai motor dengan kompresi tinggi ( CS-1, jupiter MX lama, dan satria FU ) mengisi bensinnya dengan bensin premium,

dan saya juga sering mendengar kalau motor yang di jual diindonesia dengan spesifikasi kompresi tinggi sudah di sesuaikan agar tidak sakit pencernaan saat mengkonsumsi bensin premium, tapi jujur saya sendiri dengan munculnya informasi ini malah membuat saya semakin bingung “lalu apa gunanya kompresi motor tersebut di jejali kompresi tinggi, kalau masih di setting bisa menggunakan premium???”dan sebenarnya mana jenis bensin yang tepat karena settingan yang sudah disesuaikan, apa kita harus menuruti kompresi???atau settingan ??

nah akhirnya hal tersebut yang membuat saya 2 hari-dua malem membuat kata “kompresi, bensin premium, knocking” jadi keyword favorit saya di google…..

yang pertama saya menemukan dari forum yahoo answer, karena ternyata ada juga yang pernah bertanya seperti saya (paling senasib ini, kena sakit dompet stadium lanjut)

diantaranya banyak yang menjelaskan seperti ini

1. ini penjelasan yang bikin saya nyedot rokok sampe kayak orang gila

kalau motor kompresi tinggi seperti contoh mx dan cs1 dibiasakan di isi bensin premium efeknya pembakaran jadi tidak sempurna, jadi sebenarnya banyak sisa bahan bakar yang terbuang,ruang mesin cepat kotor/berkerak dan bisa mengakibatkan catalis converter/saringan pengurai emisi cepat rusak dan juga siapa bilang motor kompresi tinggi dikasih premium nga nglitik/knocking?,coba didengerin lebih jelas lagi?,kan motor komponen klepnya kecil? nga seperti mobil? jadi suara knockingnya kurang jelas…
-sebalknya kalau motor kompresi rendah di isi pertamax kalau untuk efek jangka pendeknya sih bagus,karena motor jadi lebih kencang dan lebih responsif.Tapi yang perlu diingat kalau motor berkompresi rendah komponen piston,blok cylinder dan ring piston tidak di desain untuk menahan kompresi tinggi dan panas hasil pembakaran di atas premium,,efeknya blok,ring piston cepat aus… miris kan???????

2. ini penjelasan saya yang bikin saya sampe salah bakar rokok (malah filter rokok yang saya bakar)
coba membantu

memang MX dan CS1 mempunyai spek kompresi yg tinggi.
disarankan memang utk menggunakan bahan bakar pertamax.

knp ada yg mengisi premium? itu hak individu dan faktor ekonomis.
bila berlangsung lama pakai premium, bisa menyebabkan sisa pembakaran tak terbakar sempurna, meninggalkan kerak di saluran buang, di klep ( bisa bocor kompresi ), dan kerak di muka piston. Kotoran sisa pembakaran di dalam ruang bakar bisa mengganggu bahkan bisa rontok ke ruang bakar dan menyebabkan boring baret/lecet.

bila memang harus isi premium, interval utk servis besar yaitu membersihkan ruang bakar di percepat. utk mejaga kebersihan ruang bakar.

semoga bisa membantu
materi referensi:
motor sendiri.

3. dan ini penjelasan yang bikin semangat hidup saya mulai balik masbROOO

namanya juga indonesia… d indonesia, masyarakat biasanya tidak mempedulikan soal oktan… saat saya membeli motor juga (CS1) para montirnya juga mengatakan bahwa CS1 menggunakan premium… katanya sich gag ada efeknya…

sepanjang pengetahuanq, bila motor dengan kompresi 10 keatas menggunakan premium, maka power akan turun, dan akan cepat terjadinya kerak didalam mesin… namun hal tersebut dapat diatasi dengan service seraca teratur (tiap 2000 km).

“namun hal tersebut dapat diatasi dengan service seraca teratur (tiap 2000 km).” ini yang ikin semangat hidup saya mulai balik ommm,,,

4. hidup itu indah……
premium untuk mesin dengan rentang kompresi antara 7,0:1-9,0:1.
kalo pertamax untuk rentang kompresi antara 9,0:1-10,0:1.
dan pertamax plus diantara 10,0:1-11,0:1.
sebenarnya pihak pabrikan sudah merancang motor yg di pasarkan di indonesia untuk tahan terhadap kondisi bahan bakar disini (sudah disesuaikan dengan kondisi BBM di indonesia).
misalkan untuk jupiter MX. sah2 saja kalau MX pake premium asal memakai nya tidak ekstrim misal digunakan untuk balapan.
dan walaupun MX mempunyai rasio kompresi yang cukup tinggi ( rasio kompresi MX 10,9:1 ) namun MX mempunyai tekanan kompresi yang rendah. jadi efek knocking kalo pake premium bisa minimal.
Edit :
Contoh tekanan kompresi itu waktu nyelah/engkol, pada jupiter MX terasa ringan padahal rasio kompresi sampai 10,9 : 1. Dan cara mengecek tekanan kompresi dengan cara menyumbat lubang ( pakai jari tangan, busi dibuka terlebih dahulu ) tempat busi dan engkol. Rasakan tekanan yg ditimbulkan. Pada motor 2 tak dan sebagian 4 tak cara mengetahui kompresi masih bagus seperti ini. Bila tekanan kuat tenaga bagus tapi bila tekanan lemah tenaga mesin loyo. Tekanan kuat biasanya menghasilkan tendangan balik pada piston yg lebih kuat, apalagi jika dibarengi pengapian yg lebih maju (advance) tekanan akan semakin kuat.
Di situs yamaha sepertinya tidak mewajibkan jupiter mx untuk pakai pertamax. Hanya disarankan untuk memakai premium tanpa timbal ( unlead gasoline )

” hweheheheh emang saya gak buat balepan kok masbROOO, cuma buat nyalip alay sruntulan doang

oke masbRO…..
dari 4 jawaban diatas
saya ambil kesimpulan

kita mau isi premium atau pertamax mana yang harus diturutin ???
kompresi mesin kah???
settingan pabrikan kah???

jawaban saya ya turutin kubikasi dompet masbRO sekalian aja

# salam satu jiwa masbRO

===========UPDATE=============
ternyata saudara kita ada yang lebih nekat neh masbRO
silahkan di cek

kalo kurang jelas
neh tulisan commentnya masbRO
naga laut says:
December 13, 2011 at 2:37 pm (Edit)

ninin 250 pake premium terus mas bro, biasanya sekali aja pake pertamax saat habis gajian, setelah itu premium terus. Kl msalah knoking di ninin mulai pake premium ampe pertamax plus jg msh terdengar bnyi tik2…utk performa alhamdulillah msh joss top speed nyaris 170 km/jam. Bedanya kl pake pertamax plus mesin malah cepet panas tp sedikit lbh halus drpd premium. Mobilitas sy tinggi mas bro, pake premium aj biaya perbln ampe 1,2 jt utk mobil dan motor, lha kl pke pertamax bs 2,5 jt, kasihan anak istri jatahnya dimakan bbm.
Krn keuangan trus pake premium msh manusiawi kq bro

wooogh
ini dapet share lagi dari pengunna setia MX masbROOO
mx lama sampe MX baru udah di cobain semua

neh kalo yang kuran jelas tulisannya masbRO

tenang mas bro ane udah pake MX generasi lawas dulu (4 tahun) minum premium seumur hidup, pertamax sekali sebulan doank itu mesinnya tetep jos.
NJMX ane yang baru sekarang minumnya juga tetep premium ngikutin jejak kakaknya, awalnya ane pilih kenapa premium karena gak bisa merasakan signifikan perbedaan akselerasinya.

makasih banyak ya infonya masbROOOO